Jiwa sedang kalut sekarang ini,terpaksa terpuruk atau kembali
pada hakikat pecinta,jiwa seharusnya tak begitu adanya,ya nyatanya dia bisa
berubah dan terjaga,kata dia seakan memisahkan ku dengan jiwa ku sendiri dasar
tidak tau diri.obrolan ini teruntuk jiwa ku,yang kadang kadang suka bingung
perilakunya ini tanda syukur atau hegemoni dunia abstrak serba ‘sialan’,ku
tulis ini dengan lagu twety one pilot dengan judul the judge,silakan
didengarkan lalu coba tulis tentang jiwa mu saat ini,semoga bukan jiwa
tambang,tumbuhan atau jiwa binatang,semoga saja.
Begini lagunya
NA NA NA NA OH OH
NA NA NA NA OH OH
I KNOW MY SOUL’S FREEZING
Kebenaran serba kebetula jadikan semesta dan seluruh bima
jadi serba goyah,kadang kadang ia jadi pembenci nomer wahid kadang kadang ia
sampai pada tahapan siap mati untuknya.jiwa sebra kadang kadang ini
mengharuskan pribadi juga jadi kadang kadang,filsuf bilang sala satu keabadian
itu ketidakpastian,cocok kalau landasanya begini.sala satu bapa yang ciptakan
cara untuk nulis skripsi dalam paham positifismenya yang menghegemoni dunia
bilang ini zamnya ‘pencerahan’,bentar lagi jadi pos moderenisme mungkin,ya
namnya juga kadang kadang.
Zaman itu Cuma ada dua fase kebangkitan dan
keterpurukan,yang ditandai dengan ‘aku’ miliki semua eksopos,jika francis
fukuyama bilang saat ini merupakan the end of era,hancur sudah fase fase
diatas.
Jika yang abadi itu ketidakpastian maka bukankah ketidakpastian itu kepastian?
Ya namanya juga tulisan jiwa kadang kadang