Pengorbanan dibarengi selfie

Pertama-tama mengatakan pengorbanan dibarengi selfi adalah bentuk kegelisahan yang kulihat secara sok tau,kemudian ku tuangkan dalam bentuk tulisan,sehingga bukan berarti penulis sudah pada tahap berkorban tanpa selfi,ini hanyalah bentuk keinginan ku untuk menuliskanya.

Menurutku pengorbanan ada pada sudut pandang kekasih, pecinta tak pernah mengagapnya berkorban karena tak ada lagi dirinya yang ada hanyalah kekasihnya. ketika pecinta melakukan pengorbanan maka kekasihnyalah yang merasakan pengorbanan dari pecinta.

pembahasanya tidak hanya ditataran itu, mari kita bahas fenemone sosial berbangsa dan bernegara, bahwa sekarang ini pengorbanan ada pada sudut pandang orang pertama yang merasa dirinya telah melakukan pengorbanan, sehingga Ia punya alasan-alasan yang akan seolah-olah mengikat apa yang telah ia korbankan. Bukankah pengorbanan tak pernah melihat untung dan rugi yang seolah-olah ketika melakukan sesuatu harus dikembalikan apa yang telah dilakukan,yang demikian maka ini adalah sudut pandang dari orang pertama. Mari kita balik seperti sudut pandang pecinta dan kekasihnya, maka ketika seseorang melakukan sesuatu bukan orang pertama yang akan memikirkan dan mengharapkan dikembalikan tetapi orang kedualah yang akan merasakan, akhirnya kembali ketika ia melakukan pengorbanan maka orang kedua akan berubah menjadi orang pertama,dengan demikian maka akan terjadilah kemaslahatan bersama.
Lebih baru Lebih lama