Terus membahasnya seakan akan mendekat padanya,
Terus mengingatnya seakan akan selalu bergerak karenanya,
Begitukah kekasih?
Bertindak menjauh darinya seakan akan jauh, tidak juga
menjauhkan
Terus bertindak tanpa mengingatnya tidak mebuatnya tak ada
Begitukah kekasih?
Kemudian datang kebingung,kesesatan berpikir
Kemudian datang gelap berganti cerah
Bukankah berpraktis itu berkeseimbangan
Antara kesesuaian niat dan apa yang dilakukan
Sebab sesungguhnya niat terlihat dari bagaimana aktifitas
Sehingga,tidak ada kekeliruan antaranya
Keteraturan
Apakah melupakan MU adalah praktis berTuhan,kekasih?