Cancel Culture

Joaquin Phoenix Pemeran Film Joker mengatakan untuk Mengcancel Cancel Culture

Mari kita bawa Big idea ini kedalam ranah-ranah pengertian umum, seperti membahas kesalahan orang lain dimasa lalu ke zaman saat ini atau kelakukan seseorang dimasa lalu yang dibawa kehari ini kemudian diarahkan untuk salah. Saya tidak akan berdebat salah dan benar dalam kasusnya, tapi mari kita lihat Big Ideanya karena kasus seperti tahanan-tahanan politik, aktor korupsi, suharto mungkin, dan yang terbaru eks Isis yang mau balik ke Indonesia.

Menyelesaikan hal tersebut bukan dalam tahapan hanya memahami ini karena mempunyai bobot dan frekuensi yang beda. Dengan demikian mari kita bahas ini dalan ranah menutup kesempatan kedua bagi mereka yang salah Cancel Culture. sehingaa jika mereka telah melakukan yang lebih baik kita tetap mengCancel mereka dalam artian Yang harfiah.

Dimensi-dimensi dalam Hal ini sebenarnya ada dalam tataran pengelolan diri dalam mengelola informasi yang masuk ke setiap individu, sehingga bukan mereka lah atau beberapa orang yang kita bisa sebut perpengaruh yang melaksanakan Cancel Culture kemudian mempengaruhi orang lain. Tapi Individu-individu itu sendiri yang harus punya Pikiran dan perilaku yang otentik terdahap setiap perilaku yang ia ambil. Karena rumusnya adalah "setiap niat terlihat dari perilaku"

Cancel Culture hadir karena kesamaan berpikir yang dipaksa seragam, dari sini bisa kita  lihat dikotomi bahwa opini mayoritas tak melulu benar, oleh karena itu kita harus punya ke otentikan berpikir dan bertindak kita sendiri.

“...we're at our best, when we support each other. Not when we cancel each other out for past mistakes, but when we help each other to grow, when we educate each other, when we guide each other toward redemption." - Joaquin Phoenix
Lebih baru Lebih lama