Pertama yang kau pahami tentang selama-lamanya adalah ruang
dan waktu sehingga jika ia tak lagi eksis maka konsep selama-lamanya juga
demikian. Mari kita buat sebuah lingkaran, kalian ada di dalam lingkaran
tersebut dalam titik-titik yang sangat banyak sehingga kalian eksis, maka
demikan jika kalian tak dalam lingkaran tersebut kalian tak lagi eksis. Dengan demikian
kita memang bisa hidup selamanya.
Untuk memamahi ini kalian harus memahami bahwa kita adalah
ciptaan bukan pencipta sehingga keeksissannya akan terus ada karena kita adalah
ciptaan dan tak bisa terpisah darinya. Jika kita buat secara gambaran maka jika
kita jauh dari jarak cahaya akan semakin gelap dan terus hingga semakin gelap. Tetapi
gelap bukanlah tak eksis coba saja kalian tutup mata kalian bukankah masih ada
cahaya hanya saja terlalu jauh atau sedikit, dengan demikian dekatilah cahaya
tersebut.
Sejarah tidak tabu ia adalah pesan-pesan hikmah, mereka yang
mengatakan akan hidup selama-lamanya entah dengan apapun yang akal sanggup
mengetahuinya adalah repersentasi ketidaktahuan. Dan yang lebih parahnya lagi
adalah kita yang menafsirkan bahwa ia mampu, sehingga konsep selama-lamanya
sekaan benar dalam kapasitas membuatnya menjadi pencipta.
Tehnologi, teori dari mulai relativitas Einstein hingga mekanika
kuantum dan sebagainya mungkin saja membuat kita hidup selama-lamanya, tetapi
seperti yang kita tahu hari akhir akan juga datang. lepaskan semua anggapan tentang
hari akhir dalam film 2012. Hari akhir adalah ketika kita tidak lagi punya
kapasitas memilih A dan B dan penyadaran paripurna dari yang kita ketahui bahwa
kita adalah ciptaan bukan pencipta.
Dan pada akhirnya Sebelum kau tuduh ku yang tidak-tidak akan kusampaikan sebuah puisi dari Rumi “wahai, sobat. Yang kau lihat dariku hannyalah tempurung, dan yang selebihnya hanya cinta”
Dan pada akhirnya Sebelum kau tuduh ku yang tidak-tidak akan kusampaikan sebuah puisi dari Rumi “wahai, sobat. Yang kau lihat dariku hannyalah tempurung, dan yang selebihnya hanya cinta”