Kita memang bisa hidup selamanya!

Pertama yang kau pahami tentang selama-lamanya adalah ruang dan waktu sehingga jika ia tak lagi eksis maka konsep selama-lamanya juga demikian. Mari kita buat sebuah lingkaran, kalian ada di dalam lingkaran tersebut dalam titik-titik yang sangat banyak sehingga kalian eksis, maka demikan jika kalian tak dalam lingkaran tersebut kalian tak lagi eksis. Dengan demikian kita memang bisa hidup selamanya.

Untuk memamahi ini kalian harus memahami bahwa kita adalah ciptaan bukan pencipta sehingga keeksissannya akan terus ada karena kita adalah ciptaan dan tak bisa terpisah darinya. Jika kita buat secara gambaran maka jika kita jauh dari jarak cahaya akan semakin gelap dan terus hingga semakin gelap. Tetapi gelap bukanlah tak eksis coba saja kalian tutup mata kalian bukankah masih ada cahaya hanya saja terlalu jauh atau sedikit, dengan demikian dekatilah cahaya tersebut.

Sejarah tidak tabu ia adalah pesan-pesan hikmah, mereka yang mengatakan akan hidup selama-lamanya entah dengan apapun yang akal sanggup mengetahuinya adalah repersentasi ketidaktahuan. Dan yang lebih parahnya lagi adalah kita yang menafsirkan bahwa ia mampu, sehingga konsep selama-lamanya sekaan benar dalam kapasitas membuatnya menjadi pencipta.

Tehnologi, teori dari mulai relativitas Einstein hingga mekanika kuantum dan sebagainya mungkin saja membuat kita hidup selama-lamanya, tetapi seperti yang kita tahu hari akhir akan juga datang. lepaskan semua anggapan tentang hari akhir dalam film 2012. Hari akhir adalah ketika kita tidak lagi punya kapasitas memilih A dan B dan penyadaran paripurna dari yang kita ketahui bahwa kita adalah ciptaan bukan pencipta.

Dan pada akhirnya Sebelum kau tuduh ku yang tidak-tidak akan kusampaikan sebuah puisi dari Rumi “wahai, sobat. Yang kau lihat dariku hannyalah tempurung, dan yang selebihnya hanya cinta”

Lebih baru Lebih lama