Lumayan jadi koleksi di Lemari

 Dua minggu lalu gua baru ajah nyelesain buku Dengan judul GEN. Seperti buku-buku yang lain, gua tidak benar-benar mengerti isi buku ini. Yang gua mengerti adalah kumpulan istilah yang tak gua mengerti sama sekali, tabel-tabel yang ribet, analogi-analogi yang membingungkan, dan banyak lagi.

Dari sedikit yang gua mengerti biasanya gua Tweet di twitter, tapi dengan gaya gua. Kadang dengan sedikit puisi atau sekedar implementasi ya yang kira-kira demikian. 

Buku ini akhirnya ada dirumah cukup unik. Setelah membaca buku Gus Dur dan Hawking sebelum ini, tiba-tiba di pandemi seperti hari ini gua melihat sebuah webinar berdurasi 2 jam soal Genetika. Gua dengarkan baik-baik, dan akhirnya gua putuskan membeli bukunya. Kurang lebih demikian, akhirnya buku dengan cover kacang ini bisa ada dirumah.

Dalam bab-bab awal gua dibawa dalam sebuah cerita pribadi penulis buku tersebut, walaupun pada keseluruhan tulisannya sebenarnya memang terlihat dia bercerita. Tapi mengetahui es krim itu enak karena mencoba dibanding membuat es krim yang enak itu dua konteks yang berbeda. Mungkin caranya adalah bercerita tapi isinya jauh dari kata mudah.

Gua cukup lama menyelesaikan buku ini, tepatnya hampir satu bulan. Itu karena dipotong gua sakit dan melakukan hal-hal yang tidak berguna. Tapi tidak cukup lama seperti saat membaca  karya Pram dengan judul Jejak Langkah. Jujur aku terus tertidur saat membaca buku itu. Justru sastra nan indah itu menghanyutkan ku dalam mimpi. Tapi setelah lihat filmnya, itu adalah film yang bagus sekali. Ya akhirnya buku itu selesai juga setelah buku tersebut hampir benar-benar mau hancur karena aku letakan disembarang tempat.

Diakhir-akhir membaca buku ini, gua berusaha memaksa diri membaca dan menyelesaikan. Hingga akhrinya selesai. Apa yang gua mengerti tentang buku  GEN ini? Yang jelas lumayan jadi koleksi di Lemari haha. 

Lebih baru Lebih lama