Mendidik yang merasa terdidik



Dalam tatanan dunia sekarang ini telah jelasa bahwa mau dibwa kemana pola pola pendidikan sekarang akan kemana,paham paham yang terus dihadirkan secara harfiah begtiu saja,menjadika hal ini tak pernah menyentuh pada hakikatnya.

Sekarang ini aneksasasi pemikira nserba matrealistis telah masuk dalam rana pendidikan yang sifatnya idiologi,pendidikan pada zaman sekarang ditataran dunia belahan manapun menjadikan diri sebagai agen agen yang sebenarnya tak mengerti apapun,sebab jika kita lihat dalam kajian hakikat keilmuan tidak ada yang menjadikan ilmu sebagai landasan utama mereka,alih alih menjadikan itu ilmu karena mengajarkan sesuatu.

Dalam dunia ini hanya ada dua fatron pendidikan dunia yaitu teis dan ateis,dalam ateis dikenal bahwa pendidikan ini menghasilkan agen agen pekerja yang sebanrnya dalam tatanan dari monarki yang awalnya budak,kemudia di rubah gaya bahasanya walapun pada hakikatnya sama,pada zaman unitade state sekarang ini,jelas bahwa sebananya dunia pendidikan hanya akan menghasilkan perkerja pekerja atau buruh buruh yang sama saja dengan budak pada zaman monarki atau kerajaan,ateis yang menjadikan alam serba utopies dan materealis sekan terus menganeksasi dunia kedalam pemikiran bahwa segala hal serba matrealistik,tetapi materi merupakan hal yang pada dasarnya hanya sementara,oleh karena itu bukan itu sebenarnya tujuan dari pendidikan,hal ini menjadikan orang yang marasa terdidik haruslah dididik.

Dialain hal ada pendidikan teis,walapun teis disini belum tentu tauhid sebab terlalu banyak kafir mengkafirkan antar orang beragama,yang menjadikan seharusnya orang merasa terdidik itu harus didik.jika kita lihat dalam kajian keilmuan dan realitas maka seharusnya ilmu yang suci sebab ia bersal dari yang maha suci,oleh karena itu bertolak belakang jika tak mendekati pemilik ilmu itu sendiri.

Indonesia dengan beragama rasnya haruslah didik tetapi bukan dengan orang orang yang merasa terdidik tetapi pada hakikatnya tak terdidik,berapa banyak pemain dalam dunia pendidikan di negara dengan dasar negara pancasila ini,dalam apbn keungan bahwa anggaran dana pendidikan berjumlah 416,1 T,jauh dari kata cukup dan baik,sebab terlalu banyak hal yang harus dibenahi.

Solusi dari ini serba macet semua ini adalah mengembalikan cara mendidik kepada sila pertma pancasila sebagai dasar negara,sebab pancasila setidaknya mampu menyatukan bangsa beragam ras ini,bukahkah sila pertama telah sangat jelas mengatakan bahwa sesuatu hal haruslah “berketuhan yang maha esa”,tetapi tak berhenti disitu gagasan pikir yang terus dipisahkan dari kontes tertentu menjadika ia terkotak kotak,walapun kebanyak orang pada dasarnya tak mampu menguasai seluruh ilmu,tetapi buka berarti hal ini dipusakan dari niali nilai ketahuhidan,sebab dialah sang pemilik ilmu dialah sumber keilmuan,oleh karena itu dekatilah sumber ilmu agar kita terdidik dan mampu mendidik yang baik benar.

Pola atau cara mendidik serba “depan”haruslah diubah dengan cara “duduk sama rendah berdiri sama tinggi”,pola gerakan khotbah tanpa penjelsan dan argumentasi jelas haruslah diubah secara mendasar,pola mengiyakan sesuatu hal tanpa ada perbadingan harus di rubah,oleh karena itu kita akan mampu melihat dua sisi dan mampu menjadikan itu sebagai landasan pendidikan,tetapi bersikap objektilah terhdap diri agar pola keilmuan yang masuk menjadi baik dan benar.s


Lebih baru Lebih lama